Jumat, 19 Oktober 2012

Cara memilih bidang usaha

Pada dasarnya bidang usaha bukanlah penentu kesuksesan. Tetapi cara orang menjalankan usaha lah yang lebih menentukan. Buktinya: di setiap bidang usaha pasti ada satu atau beberapa orang yang sukses.


Memilih bidang usaha adalah seni mempertemukan potensi diri dan minat (=faktor internal) dengan peluang pasar (=faktor eksternal).



Ada 7 langkah yang bisa kita lakukan untuk memilih bidang usaha agar kemungkinan suksesnya lebih besar, yaitu:

1.      Eksplorasi kemampuan dan bakat yang dimiliki. Buatlah daftarnya selengkap mungkin.

-          Hard skill: reparasi elektronik, teknik sablon, mengelas, main gitar, silat, berenang, teknik laundry, memasak, balap motor, memancing, menjahit, dan masih banyak lainnya.
-          Soft skill: pengetahuan barang antik, membuat laporan keuangan, menulis, membuat website,pengetahuan musik, pengetahuan olahraga, pengetahuan budaya, dan masih banyak lainnya.
-          Human relations: negosiasi, kepemimpinan manajerial, penengah, bakat menjual, bakat mengajar/melatih, kemampuan mendeteksi kebohongan, masih banyak lainnya.

2.      Pisahkan daftar itu menjadi 2 kelompok berdasarkan seberapa kita menikmatinya, menjadi “biasa saja” dan “menyenangkan”. Pemisahan ini penting karena menjalankan usaha adalah kegiatan yang berkelanjutan dan bisa jadi menghabiskan sebagian besar waktu kita. Bila kita tidak menikmati melakukan usaha itu maka sebagian besar hidup kita pun menjadi tidak bahagia.

3.      Rumuskan usaha apa saja yang mungkin dilakukan berdasarkan satu atau kombinasi kemampuan dan bakat yang dimiliki; terutama dari kemampuan dan bakat yang termasuk di kelompok “menyenangkan”.

Berdasarkan karakteristiknya, jenis-jenis usaha dapat dikelompokkan menjadi:
                                i.      Produksi/manufaktur: bengkel bubut, budidaya ikan, produsen mainan anak, penulis, pembuat jamu, dan masih banyak lainnya.
                               ii.      Jasa: les bahasa inggris, intermediasi/calo, konsultan manajemen, konsultan pembukuan, usaha online/infopreneur, sewa mobil, ojek, taksi, trainer, salon kecantikan, jasa pengiriman barang, antar jemput anak sekolah, desain grafis, biro wisata, programmer, dan masih banyak lainnya.
                             iii.      Perdagangan: toko komputer, distributor pupuk organik, agen beras, agen koran & majalah, toko seni, toko bangunan, toko kelontong, dan masih banyak lainnya.
                            iv.      Kombinasi dari ketiga jenis di atas: iklan terpadu (konsultasi, desain, produksi media iklan dan eksekusi), pemancingan yang sekaligus rumah makan, toko kue sekaligus kursus memasak, dan masih banyak lainnya.

4.      Urutkan usaha-usaha tersebut berdasarkan kepercayaan diri kita untuk merealisasikannya. Kepercayaan diri itu biasanya terkait dengan pemahaman proses usaha, tingkat kemampuan/bakat kita, seberapa kita menikmati melakukannya dan ketersediaan sumber daya.

5.      Ambil 3 sampai 5 usaha yang berada di urutan teratas, lakukan penelitian atas potensi pasar, tingkat persaingan dan keunggulan apa yang bisa kita tawarkan ke pasar.

6.      Buatlah perhitungan usahanya; berapa kebutuhan modalnya dan apakah usaha-usaha itu berpotensi memberikan keuntungan yang layak. Gunakan asumsi yang realistis.

7.      Pilih satu jenis usaha  dan jalankan sepenuh hati. Ketika pilihan sudah dibuat, maka fokuslah. Tumpahkan gairah, ketekunan dan sumber daya yang diperlukan untuk membesarkan usaha ini.


Catatan:
ü       Pada saat memulai, kita tidak harus sudah berada dalam level ahli, tetapi minimal tahu gambaran besar proses usahanya, dari awal sampai akhir. Seiring berjalannya waktu, dengan ketekunan dan gairah usaha yang kita miliki maka kita bisa menjadi ahli.
ü       Modal itu penting, tetapi bukan yang utama; karena sumber pendanaan usaha tidak harus dari kantong sendiri, bisa dari kemitraan atau mencari kreditur.
ü       Biasanya sukses tidak diraih dalam semalam. Kalau semalam bisa langsung sukses...itu namanya luar biasa! ;)  sehingga bersiaplah untuk kemungkinan merugi di beberapa bulan pertama usaha berjalan.
ü       Keunggulan / daya saing usaha biasanya dikaitkan dengan satu atau beberapa bauran pemasaran (marketing mix), yaitu:
·         kualitas produk
·         harga yang kompetitif
·         strategi promosi
·         keterjangkauan lokasi
·         pelayanan pelanggan
Pengusaha bermodal besar biasanya mengutamakan keunggulan di kualitas produk dan strategi promosi dan pelayanan pelanggan; sementara pengusaha kecil cenderung mengunggulkan harga murah dan lokasi yang dekat.
ü       Penjualan adalah pertemuan antara penawaran yang disertai ketersediaan produk dan permintaan yang disertai daya beli. Permintaan tanpa daya beli itu sia-sia.
ü       Tujuan orang berusaha adalah mencari keuntungan yang layak; maka pemahaman tentang arti keuntungan itu sangat penting, agar tidak salah harga. Harga ketinggian berakibat produk kurang laku, sementara harga terlalu rendah menyebabkan jual rugi.
·         Keuntungan adalah penjualan dikurangi harga pokok dikurangi dengan biaya operasional.
·         Harga pokok adalah semua biaya yang terkait langsung dengan pengadaan produk sampai produk siap dijual.
·         Biaya operasional adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produk, seperti: biaya listrik, telpon, gaji, biaya keamanan, biaya kebersihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar